Titik Terang Corona Belum Terlihat?
Market Update: 1 Februari 2021
Dengan data terakhir 31/1/2021, Kasus Covid di skala global telah mencapai 100.2 juta orang dengan korban jiwa sebanyak 2.2 juta orang. Rasio kesembuhan global mencapai 63%, namun sepanjang minggu lalu kasus harian global bertambah sebesar 3,66 juta orang. Kasus Covid-19 tertinggi masih terjadi di Amerika Serikat (26,1 juta), India (10,7 juta), dan Brasil (9,1 juta) dengan penambahan di masing-masing negara : Amerika Serikat (1 juta), India (91 ribu), dan Brasil (332 ribu). Total kematian di negara Amerika Serikat mencapai 441 ribu jiwa dengan penambahan harian 21.635 jiwa, Brasil mencapai 224 ribu jiwa dengan penambahan harian 6.908 jiwa, dan India mencapai 935 jiwa.
Di Indonesia total kasus infeksi telah mencapai 1.07 juta kasus dengan penambahan kasus harian mencapai 89.052 orang dan penambahan orang meninggal mencapai 2.163 orang. Lowy Institute juga memberikan Covid performance Index bagi 98 negara dan Indonesia menjadi negara dengan kinerja penanganan terburuk di Asia Tenggara dengan nilai sebesar 24,7.
Pandemi ini memberikan dampak bagi pertumbuhan kinerja Amerika Serikat (AS) yang membukukan tekanan pertumbuhan -3.5% selama tahun 2020. Namun optimisme diekspektasikan pada tahun 2021 dimana ekonomi dunia diproyeksikan bertumbuh 5,5% pada tahun 2021 karena adanya vaksin dan berbagai insentif pemerintah yang dikeluarkan. AS diperkirakan akan bertumbuh 5,1 % y-y pada tahun 2021 dan Indonesia diperkirakan akan bertumbuh 4,8 % y-y pada tahun 2021.
Aliran modal global ke Indonesia masih berada dalam posisi net buy secara YTD baik dari saham maupun obligasi. Sepanjang pekan lalu, nilai tukar rupiah terkendali di level Rp 14.030/USD dengan volitilitas yang cenderung menurun. Kinerja rupiah ini merupakan yang terburuk di Asia Tenggara secara y-y namun secara YTD masih dalam posisi positif.
Untuk pasar saham Indonesia (JCI Index) masih berada dalam status underperform dengan membukukan penurunan kinerja sebesar 2% y-y. Kinerja terburuk dibukukan oleh sektor Basic Industry (JAKBIND Index) dengan penurunan 20,8% YTD dan kinerja terbaik dibukukan sektor perdagangan (JAKTRAD) dengan pertumbuhan 4,8%. Untuk sepanjang pekan lalu, investor asing mencatatkan Net sell sebesar Rp 740 miliar di saham namun mendominasi aksi beli di pasar SBN sebesar Rp 56 triliun. Valuasi Forward P/E IHSG berada di level 10,9x dan berada dibawah 2 standar deviasi menunjukkan adanya optimisme dari para investor dan analist pasar untuk tahun 2021.
Sumber data: Bloomberg
Disusun oleh Research & Analyst PT Capital Asset Management.
Kembali